Laman

AYOOOO GABUNG SEGERA!!!!!

TABUNGAN HEBOH Ayo segera gabung dan dapatkan Apple IPad bagi 5 member pertama yang memenuhi syarat

Selasa, 25 Mei 2010

Analisis Syair Lagu "Kembang Pete" Iwan Fals

Syair Lagu
KEMBANG PETE

Iwan Fals, Album KPJ 1985


Kuberikan padamu
Setangkai kembang pete
Tanda cinta abadi
Namun kere

Buang jauh jauh
Impian mulukmu
Sebab kita tak boleh
Bikin uang palsu

Kalau diantara kita jatuh sakit
Lebih baik tak usah ke dokter
Sebab ongkos dokter disini
Terkait di awan tinggi

Cinta kita cinta jalanan
Yang tegar mabuk di persimpangan
Cinta kita cinta jalanan
Yang sombong menghadap keadaan

Semoga hidup kita bahagia
Semoga hidup kita sejahtera
Semoga hidup kita bahagia
Semoga hidup kita sejahtera

Kuberikan untukmu
Sebuah batu akik
Tanda sayang batin
Yang tercekik

Rawat baik baik
Walau kita terjepit
Dari kesempatan
Yang semakin sempit





Pengelompokan Syair Lagu
KEMBANG PETE

Iwan Fals, Album KPJ 1985
(sesuai nyanyian)

i Kuberikan padamu
Setangkai kembang pete
Tanda cinta abadi
Namun kere
ii Buang jauh jauh
Impian mulukmu
Sebab kita tak boleh
Bikin uang palsu
iii Kalau diantara kita jatuh sakit
Lebih baik tak usah ke dokter
Sebab ongkos dokter disini
Terkait di awan tinggi
iv Cinta kita cinta jalanan
Yang tegar mabuk di persimpangan
Cinta kita cinta jalanan
Yang sombong menghadap keadaan
v Semoga hidup kita bahagia
Semoga hidup kita sejahtera
Semoga hidup kita bahagia
Semoga hidup kita sejahtera
vi Kuberikan untukmu
Sebuah batu akik
Tanda sayang batin
Yang tercekik
vii Rawat baik baik
Walau kita terjepit
Dari kesempatan
Yang semakin sempit
viii Cinta kita cinta jalanan
Yang tegar mabuk di persimpangan
Cinta kita cinta jalanan
Yang sombong menghadap keadaan
ix Semoga hidup kita bahagia
Semoga hidup kita sejahtera
Semoga hidup kita bahagia
Semoga hidup kita sejahtera
x Semoga hidup kita bahagia
Semoga hidup kita sejahtera
Semoga hidup kita bahagia
Semoga hidup kita sejahtera






A. Pendahuluan
Lagu Kembang Pete merupakan lagu karangan Iwan Fals bersama Mansur Chirebon. Lagu ini terdapat dalam album KPJ (Kelompok Penyanyi Jalanan). Lagu ini dipilih untuk dapat mewakili periode ketiga Iwan Fals, yaitu periode dimana Iwan Fals secara profesional aktif di dunia musik.
Lagu ini bercerita tentang seseorang yang mengungkapkan perasaan cinta kepada kekasihnya. Namun, karena kesulitan ekonomi maka tanda cinta diungkapkan hanya dengan menggunakan setangkai kembang pete dan sebuah batu akik. Lagu tersebut juga memberikan gambaran perjuangan kalangan kelas bawah untuk mendapatkan kebahagiaan dan kesejahteraan.
Menurut kami, lagu Kembang Pete ini tentang keterbatasan seseorang dalam mengungkapkan cinta kepada kekasihnya karena faktor ekonomi. Karena tidak mampu memberikan kemewahan kepada kekasihnya maka orang tersebut hanya mampu memberikan setangkai kembang pete kepada kekasihnya.





B. Struktur Wacana
Secara garis besar syair lagu tersebut dapat dibagi menjadi beberapa bagian, yaitu bagian i, ii, iii, iv, v, vi, vii, viii, ix, dan x. Bagian-bagian tersebut kemudian dapat dikelompokan menjadi tiga kelompok. Kelompok pertama yaitu bagian i, ii, iii, vi dan vii memberikan gambaran romantisme percintaan kalangan kelas bawah dan perjuangannya menghadapi kesulitan hidup. Bagian ii dan iii merupakan penjelas bagi bagian i. Pada bagian tersebut dijelaskan bahwa karena “aku” dan “kamu” kere maka harus membuang impian dan tidak perlu ke dokter bila sakit. Bagian vi dan vii juga memiliki hubungan. Pada bagian tersebut “aku” meminta kepada “kamu” untuk merawat tanda cintanya.
Kelompok kedua adalah bagian iv dan viii. Bagian viii merupakan repitisi dari iv. Bagian ini terkesan sebagai pernyataan tentang cinta bagi kalangan kelas bawah. Kelompok kedua memiliki hubungan dengan kelompok pertama. Artinya karena kondisi percintaan antara “aku” dan “kamu” penuh dengan perjuangan dan kesulitan hidup maka, cinta mereka dijelaskan sebagai cinta jalanan atau cinta orang-orang yang hidup di jalanan.
Kelompok ketiga adalah bagian v, ix dan x. Bagian ix dan x merupakan repitisi dari v. Bagian ini memberikan kesan ironi sekaligus harapan terhadap kebahagiaan dan kesejahteraan bagi kalangan kelas bawah. Kelompok ketiga memiliki hubungan dengan kelompok pertama. Kesan pertama yaitu sebagai ironi adalah bahwa bagaimana mungkin orang-orang dari kalangan kelas bawah dapat bahagia dan sejahtera, untuk mengungkapkan perasaan cinta saja mereka hanya dapat menggunakan setangkai kembang pete dan sebuah batu akik. Kesan kedua yaitu harapan adalah bahwa meskipun selalu dalam keadaan sulit, kalangan kelas bawah dapat juga merasakan kebahagiaan dan kesejahteraan dalam versi mereka sendiri.




C. Pembahasan
Pada bagian i. Setangkai kembang pete menjadi penjelas dari Kuberikan padamu, artinya “aku” memberikan setangkai kembang pete kepada “kamu”. Frase Tanda cinta abadi menjadi penjelas dari Kuberikan padamu, Setangkai kembang pete, artinya “aku” memberikan kepada “kamu” setangkai kembang pete sebagai sebuah pengungkapan rasa cinta. Kata abadi memiliki arti kekal, selamanya, akan selalu ada, hal ini kemudian menjelaskan bahwa rasa cinta “aku” kepada “kamu” merupakan rasa cinta yang sangat mendalam dan kekal.
Berbeda dengan ungkapan cinta pada umumnya yang menggunakan setangkai mawar, anggrek atau melati sebagai tanda cinta seseorang kepada kekasihnya, di sini Iwan Fals malah menggunakan kembang pete. Kata kere memiliki makna miskin, tidak mampu, atau tidak punya uang dan harta benda. Kata tersebut kemudian menjelaskan mengapa Iwan Fals memilih menggunakan kembang pete daripada kembang yang lainnya sebagai ungkapan cinta abadi bahwa karena kere maka “aku” tidak mampu membelikan kembang yang mahal, maka untuk mengungkapkan cinta abadinya “aku” hanya dapat memberikan setangkai kembang pete kepada “kamu”.
Pada bagian ii kata muluk yang memiliki makna membumbung tinggi, menjadi penjelas kata impian. Kata impian memiliki arti bayangan, khayalan, sesuatu yang diharapkan, dilekatkan dengan “mu” yang menjelaskan bahwa impian muluk tersebut adalah milik “kamu”. Kalimat buang jauh-jauh impian mulukmu memiliki hubungan sebab – akibat dengan kalimat sebab kita tak boleh bikin uang palsu. Bagian ii ini juga memiliki hubungan sebab – akibat dengan bagian i.
Artinya karena “aku” dan “kamu” merupakan orang yang kere, dan membuat uang palsu merupakan tindak kriminal, maka “aku” meminta agar “kamu” membuang impian dan khayalannya yang tinggi. Kata uang memiliki makna alat pembayaran yang sah, alat penukar, sebagai ukuran nilai harga barang. Uang palsu berarti alat tukar yang tidak asli, tidak resmi. Hal tersebut merupakan tindakan kriminal dan dapat dikenakan sangsi penjara.
Kalimat kalau diantara kita jatuh sakit memiliki hubungan dengan kalimat lebih baik tak usah ke dokter. Kata kita merujuk pada “aku” dan “kamu”. Kata diantara memiliki makna disela-sela, salah satu dari, yang kemudian merujuk pada salah satu dari “aku” atau “kamu”. Frase jatuh sakit memiliki makna terkena suatu perasaan tidak enak, terkena gangguan kesehatan yang disebabkan oleh bakteri, virus, atau kelainan sistem jaringan pada organ tubuh. Jika seseorang terkena gangguan kesehatan maka orang tersebut akan mengkonsultasikan dirinya ke dokter. Dokter adalah seorang ahli dalam bidang kesehatan dan penyembuhan yang telah lulus dari pendidikan terkait. Kemudian, maksud dari syair lagu di sini adalah bila salah satu dari “aku” atau “kamu” terkena gangguan kesehatan maka “aku” dan “kamu” tidak perlu ke dokter.
Kalimat tersebut kemudian dijelaskan dengan kalimat berikutnya yaitu sebab ongkos dokter disini terkait di awan tinggi. Sehingga kalimat kalau diantara kita jatuh sakit lebih baik tak usah ke dokter memiliki hubungan sebab – akibat dengan kalimat sebab ongkos dokter disini terkait di awan tinggi. Artinya di sini adalah bahwa jika salah satu dari “aku” dan ”kamu” terkena gangguan kesehatan, mereka tidak perlu ke dokter untuk menyembuhkannya sebab biaya untuk mendapatkan pengobatan sangat mahal.
Untuk menjelaskan mahalnya biaya pengobatan Iwan Fals menggunakan bahasa kiasan ongkos dokter disini terkait di awan tinggi. Kata ongkos biasa digunakan oleh kalangan kelas bawah untuk menyebutkan biaya atau pembayaran. Preposisi di yang menandai hubungan tempat sini merujuk pada tempat Iwan Fals berada yaitu di Indonesia. Kata terkait barasal dari kata benda kait yang artinya sesuatu benda yang ujungnya melekuk, biasanya digunakan untuk menggantung, atau menghubung antara satu benda dengan benda lainnya. Kata terkait dapat berarti tersangkut, atau berada di. Kalimat tersebut merupakan kalimat hiperbola yang menjelaskan betapa mahalnya biaya pengobatan di Indonesia khususnya bagi kalangan kelas bawah.
Pada bagian iv, kalimat cinta kita cinta jalanan diulang dua kali pada bagian ini, dan diulang empat kali di dalam syair lagu. Pengulangan kalimat tersebut mempertegas maksud Iwan Fals yang menceritakan cinta antara “aku” dan “kamu”. Kata cinta memiliki arti perasaan kasih dan sayang, perasaan ingin memiliki dan dimiliki. Kata kita merupakan kata ganti orang pertama jamak. Kata kita merujuk pada “aku” dan “kamu”. Frase cinta jalanan merupakan bahasa kiasan yang menjelaskan bahwa perasaan dan kasih sayang yang hanya dapat diungkapkan dengan kembang pete merupakan perasaan cinta orang-orang kalangan kelas bawah. Kemudian dilanjutkan dengan kalimat Yang tegar mabuk di persimpangan dan Yang sombong menghadap keadaan sebagai penjelas dari kalimat cinta kita cinta jalanan.
Kata tegar dan sombong menjelaskan sifat cinta kita dan cinta jalanan. Kata tegar memiliki makna kuat, tahan, tidak mudah goyah atau berubah. Frase mabuk di persimpangan menjadi keterangan bagi kata tegar. Kata mabuk memiliki arti pening, hilang ingatan, tak sadar, pikiran terganggu. Frase di persimpangan merupakan keterangan tempat yang merujuk pada kata mabuk. Kata mabuk di sini dapat diartikan seseorang yang telah mencintai kekasihnya sehingga yang ada dalam pikirannya hanyalah tentang kekasihnya itu. Kata sombong memiliki arti besar kepala, angkuh. Frase menghadap keadaan memiliki arti menantang suatu situasi. Kata sombong kemudian mengalami ameliorasi, makna awalnya dirasa negatif namun pada frase sombong menghadap keadaan dapat setara maknanya dengan kata tegar.
Pada bagian v terdapat kalimat semoga hidup kita bahagia yang mendapat pengulangan sebanyak enam kali, yaitu pada bagian v, ix, dan x. Kalimat semoga hidup kita sejahtera juga mendapat pengulangan sebanyak enam kali, yaitu pada bagian v, ix, dan x. Kata bahagia memiliki arti keadaan atau perasaan senang, tentram, bebas dari segala yang menyusahkan, beruntung. Kata sejahtera memiliki arti kondisi makmur, selamat, aman. Kedua kata tersebut bahagia dan sejahtera memiliki makna setara yang merujuk pada keadaan seseorang yang merasa senang dan bebas dari segala yang menyusahkan dirinya. Kedua kalimat tersebut semoga hidup kita bahagia dan semoga hidup kita sejahtera merupakan harapan “aku” dan “kamu” bagi keadaan hidupnya.
Namun, pada bagian sebelumnya Iwan Fals mengambarkan kondisi sulit yang dialami “aku” dan “kamu”, yaitu ketika cinta mereka hanya dapat diungkapkan melalui setangkai kembang pete dan bagaimana “aku” dan “kamu” tidak dapat mampu memenuhi kebutuhan kesehatannya karena mahalnya biaya pengobatan. Kondisi yang dialami “aku” dan “kamu” tersebut terkesan tidak bahagia dan tidak sejahtera sehingga kedua kalimat tersebut semoga hidup kita bahagia dan semoga hidup kita sejahtera dapat dikatakan sebagai kalimat ironi.
Pada bagian vi, Iwan Fals memberikan gambaran kondisi “aku” dan “kamu” lewat kalimat kuberikan untukmu sebuah batu akik, tanda sayang batin yang tercekik. Frase kuberikan untukmu berarti “aku” memberikan sesuatu kepada “kamu”. Sebuah batu akik kemudian menjadi penjelas bagi kuberikan untukmu. Artinya “aku” memberikan batu akik kepada “kamu”. Batu akik adalah jenis batu berwarna-warni yang biasa diasah dan digunakan sebagai mata cincin. Kalimat selanjutnya tanda sayang kemudian menjadi penjelas mengapa “aku” memberikan sebuah batu akik kepada “kamu” yaitu sebagai pengungakapan rasa sayang “aku” kepada “kamu”. Kalimat batin yang tercekik menjadi penjelas bagi sebuah batu akik sebagai tanda sayang karena pada umumnya tanda cinta seseorang diungkapkan dengan batu berlian, zamrud, dan sebagainya sebagai perhiasan yang mewah.
Kata batin memiliki arti jiwa, sesuatu dalam hati. Kata tercekik berasal dari kata kerja cekik yaitu memegang atau menekan leher hingga tidak berdaya, mematikan. Kalimat batin yang tercekik kemudian dapat berarti bahwa jiwa “aku” merasa tertekan hingga tidak berdaya seperti seseorang yang lehernya dicekik. Selanjutnya dapat dipahami bahwa tercekik nya batin “aku” karena tidak dapat memberikan kebahagiaan dan kesejahteraan bagi “kamu”. Kesedihan “aku” ini dapat tertangkap dari ungkapan cinta “aku” kepada “kamu” melalui setangkai kembang pete dan batu akik. Secara implisit kita dapat pula menangkap pesan bahwa mungkin saja kebahagiaan dan kesejahteraan dapat diukur dari materi, kekayaan, dan kemewahan. Bila hal tersebut terjadi maka dapat dikatakan bahwa kalangan kelas bawah yang tidak memiliki harta benda tidak akan mungkin bahagia dan sejahtera.
Pada bagian selanjutnya frase rawat baik baik menjadi merujuk pada sebuah batu akik. Yaitu dimana “aku” meminta kepada “kamu” untuk menjaga batu akik pemberiannya. Kata terjepit pada kalimat Walau kita terjepit memiliki arti tertekan diantara dua benda, terhimpit, terkurung. Kata tersebut merujuk pada kita yang menjadi objek yang dijepit. Kalimat selanjutnya menjelaskan pelaku penjepitan yaitu kesempatan yang semakin sempit. Artinya di sini, “aku” meminta kepada “kamu” untuk tetap merawat batu akik pemberiannya yang merupakan tanda cinta “aku” kepada ”kamu” dalam kondisi yang sulit dan tertekan oleh kesusahan karena kesempatan dan ruang bagi “aku” dan ”kamu” sebagai orang dari kalangan kelas bawah semakin sempit. Bagian ini memiliki fungsi konatif. aku mempengaruhi kamu untuk merawat tanda cintanya meski dalam keadaan sulit. Kata terjepit dan sempit memiliki fungsi puitis yang menonjolkan vokal itu.

D. Kesimpulan
Pada syair lagu ini terdapat beberapa partisipan yang diungkapkan melalui “aku”, “kamu” dan “kita”. “Aku” dan “kita” merupakan kata ganti orang pertama. “Aku” merupakan kata ganti orang pertama tunggal, sedangkan “kita” merupakan kata ganti orang pertama jamak. “Kamu” merupakan kata ganti orang kedua tunggal. “Aku” di sini dapat merujuk pada pengarang lagu dan “kamu” dapat merujuk pada pembaca atau pendengar lagu. Penggunaan “kita” dapat merujuk pada “aku” dan “kamu”. Sehingga di sini pengarang terkesan melibatkan pembaca untuk merasa berada dalam cerita syair lagu tersebut. Pembaca atau pendengar diajak untuk menghayati keadaan sulit kalangan kelas bawah yang penuh perjuangan dalam menghadapi kehidupan.
Namun, “aku”, “kamu” dan “kita” dapat pula memberikan bayangan suara yang merepresentasikan dua tokoh imajinatif pengarang. Kedua tokoh tersebut digambarkan berasal dari kalangan kelas bawah yang memperjuangkan cinta mereka dalam menghadapi kesulitan hidup demi mendapatkan kebahagiaan dan kesejahteraan. Di sini pengarang menyuarakan kembali suara dari tokoh “aku” yang mengungkapkan perasaan cintanya kepada “kamu”.
Disamping itu, seolah-olah terdapat partisipan lain yaitu dokter yang terlihat hanya sebagai figuran dan pelengkap bagi pesan lagu. Kata dokter di sini sebenarnya berfungsi sebagai keterangan bagi ongkos. Yang lebih ditonjolkan adalah ongkos ketimbang dokter. Sehingga pesan yang terkandung yaitu bahwa kalangan kelas bawah tidak mampu mendapat pelayanan kesehatan karena bila sakit biaya pengobatan dari dokter tidak dapat terjangkau oleh mereka.
Pada syair lagu ini, pengarang merepresentasikan suatu gambaran romantisme percintaan dari kalangan kelas bawah yang menghadapi kesulitan ekonomi. Pengarang kemudian membangun relasi dengan pembaca maupun pendengarnya, sehingga pembaca diajak untuk terlibat dalam alur cerita dan dapat menghayati romantisme percintaan dari kalangan kelas bawah. Namun bagi orang-orang kelas bawah yang mengalami hal seperti yang diungkapkan dalam syair lagu, mereka akan merasa terwakili dan dibela lewat lagu tersebut. Sehingga, pada lagu tersebut pengarang mengidentifikasi dirinya berpihak pada kalangan kelas bawah.

2 komentar:

Powered By Blogger